Banyak dari kita yang mungkin sering berandai-andai untuk bisa mencetak uang sebanyak-banyaknya agar menuntaskan kemiskinan di negara kita. Tapi, kenyataannya hal tersebut bukan lah suatu keputusan yang baik. Kok Bisa !!!
UANG dalam ilmu ekonomi tradisional diartikan sebagai alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu bisa berupa benda-benda apapun yang bisa diterima oleh setiap orang di dalam masyarakat dalam proses pertukaran barang & jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang diartikan sebagai suatu yang tersedia dan secara umumnya diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian baran dan jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran hutang piutang.
Para ahli juga mengatakan fungsi uang adalah sebagai alat penunda pembayaran. Kesimpulannya, uang adalah suatu benda yang bisa diterima secara umum oleh masyarakat untuk mengukur nilai, menukar, dan juga melakukan pembayaran atas pembelian barang-barang dan jasa, dan pada waktu yang bersamaan uang juga bisa bertindak sebagai alat penimbun kekayaan.
Keberadaan uang adalah menyediakan alternatif untuk transaksi yang lebih mudah dari pada barter yang lebih bersifat kompleks, tidak terlalu efisien, dan juga kurang cocok digunakan dalam sistem perekonomian modern karena membutuhkan orang-orang yang memiliki keinginan yang sama untuk melakukan pertukaran tersebut dan juga terjadi kesulitan dalam penentuan nilai. Efisiensi yang bisa didapatkan dengan menggunakan uang pada akhirnya akan mendorong perdagangan dan juga pembagian tenaga kerja yang kemudian akan meningkatkan produktifitas dan juga kemakmuran.
Pada awalnya di Indonesia sendiri, Uang kartal diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Namun sejak dikeluarkannya UU Nomor. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, hak pemerintah untuk mencetak uang itu dicabut. Pemerintah kemudian menetapkan Bank Sentral yakni Bank Indonesia, sebagai satu-satunya lembaga yang bisa menciptakan uang kartal. Hak untuk menciptakan uang itu biasa disebut dengan hak oktroi.
Buka dan simak Video dibawah ini yang akan menjelaskan alasan kenapa Negara tidak mencetak uang sebanyak-banyaknya.
No comments:
Post a Comment